Upaya mendongkrak performa mesin, bukan sekadar ganti komponen
racing. Tak kalah penting, melakukan porting kepala silinder. Maksudnya,
agar pasokan bahan bakar-udara masuk lebih banyak dan lancar. Namun tak
banyak yang sadar, jika langkah ini bisa meningkatkan tenaga mesin
secara drastis.
EFEK VENTURI
Proses porting tak sembarangan. Perlu ketelitian ekstra agar hasilnya
sempurna. Jika salah, power mesin malah loyo. Wajar saja kalau mekanik
mengenakan ongkos sekitar Rp 700.000 buat mengerjakannya. Tetapi, apa
sih yang namanya porting itu? “Porting adalah langkah untuk mencari
efisiensi volumetrik yang ideal buat gas bakar,” terang Taqwa Suryo
Swasono, mekanik GARDEN SPEED Cilandak, Jakarta Selatan. Prinsipnya
mengupayakan campuran gas bakar lebih banyak masuk (cfm) dengan
kecepatan tinggi (air speed).
Hasilnya torsi putaran bawah naik. Paling penting, power band
meningkat tanpa membuat boros konsumsi bahan bakar. Buat tujuan itu,
lubang intake kepala silinder dan manifold dirancang ulang sudut
geometrinya. Tujuannya, udara bercampur bensin bisa tersedot masuk
dengan lancar, mirip isapan angin tornado yang memutar (venturi).
Proses terbagi dalam tiga tahap. Tergantung bentuk lubang standar
manifold dan intake kepala silinder. Jika desain pabrik sudah bisa
menimbulkan efek venturi, cukup blue printing. Yaitu, meratakan lubang
pertemuan antara bibir intake manifold dengan cylinder head (gbr.1).
Soalnya, pabrikan belum tentu membuat bagian tersebut pas, sehingga
perlu disempurnakan.
Setelah itu, diteruskan polish. Caranya dengan menghaluskan permukaan
yang berkontur kasar (kulit jeruk) di dalam lubang. Biasanya kerjaan
ini dilakukan secara manual, mengandalkan putaran bor gerinda (gbr.2).
Di negara-negara maju, prosesnya berbeda. Blue printing dilakukan
mesin CNC. Sedang polish pakai mesin khusus, dengan tujuan,
“Menghaluskan ‘kulit jeruk’ di bagian yang sulit dijangkau. Caranya
dengan menyemburkan pasta grill bertekanan tinggi lewat ujung-ujung
lubang,” papar Taqwa.
Buat intake standar yang belum terbentuk efek venturi, lubang masuk
di cylinder head harus dirombak. Bagian yang perlu dipapas, di antaranya
bibir luar lubang masuk (berbentuk segi tiga) dan chamber bagian bawah.
Ukuran tergantung keperluan, maksimal tak lebih dari 5 mm (gbr.3). Lalu
lubang intake manifold mengikuti pembesarannya dan ‘kulit jeruk’
kembali dihaluskan.
Saat porting, waspadai daerah bibir luar lubang masuk, chamber atas
dan chamber bawah (gbr.4). Pasalnya, kedua titik area tersebut paling
dekat lubang sirkulasi air. “Sehingga risiko terjadi kebocoran dan
berakibat fatal sudah diantisipasi,” ulas Taqwa lagi
Categories: